Anak Panah


Selama bertahun-tahun para peneliti militer maupun peneliti fisika mencari hubungan antara beban tarikan busur, berat panah, dan kecepatan panah, dengan jarak tembak serta daya penetrasi. Dengan pengamatan-pengamatan empiris, maka konsep beban tarikan busur yang biasanya dengan satuan lbs dapat diukur kadar efisiensinya antara energi pemanah dengan anak panah. Namun pada bagian ini tidak membahas secara rinci perhitungan tersebut, tetapi hanya membahas konsep-konsep secara garis besar dari sudut pandang orang awam.

Anak panah akan melesat dengan kecepatan maksimal ketika baru terlepas dari busur. Energi untuk melesat itu hampir sebanding dengan energi yang dikeluarkan pemanah untuk menahan tali busur, dikurangi faktor resistensi kelenturan (durability) dan aerodinamis anak panah. Faktor resistensi kelenturan dipengaruhi oleh jenis bahan busur dan bentuk busur, sedangkan resistensi anak panah dipengaruhi oleh desain bentuk anak panah dan beratnya. Faktor berat panah juga menentukan karena anak panah pasti akan tertarik oleh gaya grafitasi yang pada akhirnya harus menyentuh permukaan bumi. Kecepatan lesatan panah akan menurun secara pasti hingga yang tersisa adalah energi gaya tarik grafitasi bumi. Oleh karena itu, makin berat panah maka akan makin cepat panah turun, dan jarak tembaknya makin pendek.

Panah yang ringan akan melesat lebih jauh dari panah yang berat. Tetapi panah yang berat memiliki daya hantam lebih besar dari panah yang ringan. Dua kriteria panah ini harus diterapkan untuk kepentingan menembak yang berbeda. Tetapi, jarak tembak panah tidak hanya dipengaruhi oleh berat panah. Faktor bahan busur juga sangat menentukan lesatannya, seberapa cepat bahan tersebut kembali ke bentuk asalnya, dan juga seberapa kuat transfer energi ke anah panah dengan redaman yang minimal.

Ketika dilepaskan, anak panah terakselerasi daya dorong dari tali busur dan teresistensi daya tahan udara. Bahkan daya resistensi akan makin bertambah jika harus berhadapan dengan angin lawan arah atau dengan kerapatan udara dingin. Bahkan faktor kehalusan bahan panah, bentuk panah, serta panjang, mulai dari mata hingga ekor pun menentukan terbang aerodinamisnya.

Panah-panah hasil inovasi mujahidin di masa dinasti khilafah utsmani tak ada satupun yang tersisa hingga ke masa sekarang. Padahal panah-panah mereka terkenal dengan kehebatan panah-panah terbang jarak jauh serta panah-panah penembus zirah besi. Tetapi panah-panah dari pasukan mongol dan pasukan salib di masa lalu masih bisa kita temukan di museum-museum militer. Dari kitab-kitab masa lalu yang tersisa, diketahui bahwa panah-panah mujahidin memiliki banyak ukuran, mulai dari yang hanya sepanjang 8 inchi, 12 inchi, 25 inchi, dan 30 inchi. Panah-panah yang digunakan untuk menembus zirah besi rata-rata memiliki panjang 30 inchi yang di tembakkan dari jarak relatif dekat. Sedangkan untuk taktik ofensif agar musuh tetap berada di jarak jauh menggunakan panah ringan berurkuran pendek yang ditembakkan dengan alat bantu.



Komunitas Pemanah Muwahid Nusantara

No comments:

Post a Comment