Busur Turki


Busur Turki adalah busur komposit yang dustar/sal+kasan (limb) nya terbuat dari bahan kayu mapel di bagian dalam lalu tanduk hewan di bagian belakang (berhadapan dengan pemanah) dan urat di bagian depan serta dilapisi dengan perekat di bagian luar. Bahan-bahan tersebut mirip dengan bahan-bahan komposit busur arab, begitu juga dengan susunannya, hanya yang berbeda adalah jenis kayunya. Dalam keadaan istirahat (tidak terpasang tali), busur turki mempunyai bentuk seperti huruf "C", dan dalam keadaan terikat busur turki mendapat tekanan membalik dari keadaan istirahatnya. Berbeda dengan busur mongol yang ketika istirahat bentuknya lebih terkatup hampir mirip dengan bentuk "O", karena busur mongol lebih lentur dan busur turki lebih keras walaupun tetap lentur agar mencegahnya patah. Busur turki ini adalah modifikasi para mujahidin setelah runtuhnya khilafah bani Abasiyah untuk menandingi segala keunggulan busur yang dipakai oleh pasukan mongol.

Busur turki didesain untuk menembakkan panah dengan penetrasi terkuat ketika memanah dekat (5m - 50m) dan menembakkan panah dengan tekanan yang stabil ketika memanah jauh (100m - 800m). Di masa khilafah dinasti Utsmani seorang pemanah profesional disebut dengan "Kemankeş", dan para Kemankeş inilah yang mampu menembakkan anak panah dari busur turki dengan jarak tembak sampai lebih dari 1200gez (+800m). Ketika menembak jauh, sebelum anak panah pertama menyentuh target, Kemankeş bisa menembakkan anak panah kedua bahkan ketiga. Hal ini karena para Kemankeş mempunyai teknik reload anak panah yang unik dan teratur, sehingga anak panah kedua dan ketiga sudah bisa ditembakkan sebelum anak panah pertama menyentuh targetnya. Teknik ini bisa dilakukan jika menggunakan busur turki yang cukup lentur ketika tarikan penuh, dan sangat sulit dilakukan pada busur yang kaku lagi keras ketika tarikan penuh.

Kemankeş khilafah bani utsmaniyah yang terakhir bernama Neçmeddin Okyay wafat pada sekitar tahun 1930 masehi.

Busur arab punah setelah berakhirnya khilafah bani Abasiyah, lalu digantikan dengan busur turki yang mampu mengalahkan keunggulan busur mongol. Dan sekarang, para pasukan khusus pemanah telah punah setelah berakhirnya khilafah bani utsmaniyah, lalu digantikan oleh para penembak peluru mesiu. Tetapi keunggulan busur dan panah tetap akan berlangsung hingga hari akhir karena memang telah dinubuwahkan oleh Rosululloh sholallohu alayhi wa salam dalam hadits-hadits pengakhiran zaman.



Komunitas Pemanah Muwahid Nusantara

No comments:

Post a Comment